Perhitungan usaha budidaya ikan nila dari Asrul Sani (11 641 041) Jurusan Akuntansi Manajerial POLNES.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Ikan nila (Oreochromis Niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungai Nil
dandanau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar kenegara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di
wilayah yang beriklim dingin,
ikan nila tidak dapat hidup dengan baik. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh
Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang
diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan. Ikan nila (Oreochromisniloticus)
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang
disukai oleh banyak orang karena memiliki rasa daging
yang enak dan tebal. Dalam budidaya, ikan nila merah mempunyai keunggulan antara lain 1) ikan nila merah respon
terhadap pakan buatan, 2) pertumbuhan cepat, 3) dapat hidup dalam kondisi
kepadatan tinggi, 4) nilai perbandingan antara konsumsi pakan dan daging Yang
dihasilkan lebih rendah, 5) tahan terhadap penyakit dan lingkungan perairan
yang tidak memadai, 6) rasa dagingnya enak dan banyak digemari masyarakat.
Sehingga memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Selain itu,
perkembangannya lebih cepat dan biaya produksi ikan nila juga relaif lebih
murah dibandingkan dengan jenis-jenis ikan lainnnya.
Kebutuhan konsumen terhadap ikan nila semakin meningkat. Hal ini terbukti
pada banyaknya tempat-tempat pemancingan yang menawarkan berbagai macam ikan
dan salah satu terbesarnya yaitu ikan Nila Mas. Selain itu, Harga Nila tersebut
di pasaran cukup tinggi, Sehingga kami melihat peluang itu sebagai usaha yang
cukup menguntungkan.
BAB II
BUSINESS PLAN
A.
VisidanMisi
a.
Visi
Menghasilkan ikan konsumsi yang
berkualitas dengan harga bersaing yang dapat meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat.
b.
Misi
Membudidayakan ikan nila secara intensif untuk meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat.
B.
Identifikasi Usaha
Nama Badan
Usaha : Nila Enak
Motto : “Enak, sehat
dan bergizi”
Bidang usaha : Budidaya ikan nila
Sasaran : Masyarakat
umum
Susunan
Pengelola :
Nama : Asrul Sani
TTL : Loa Deras, 12
Agustus 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Handil Lotrey
desa Handil Terusan Kec. Anggana
Contact
Person : 08125556xxxx
BAB III
ANALISIS USAHA
A.
JenisProduk
Jenis produk
yang kami tawarkan adalah ikan Nila mas dan nila hitam. Dengan bobot ikan
nila dewasa sekitar 100 – 250 gr pada rentang 4 – 6 bulan.
Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
Kelas :
Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis
niloticus
Terdapat beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat, antara lain:
nila biasa, nila merah (nirah), nila albino, nila gesit, dan nila gift
·
MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA
A.
ProsesProduksi
·
Pembibitan
1)Pemilihan
Bibit dan Induk
Ciri-ciri induk bibit nila yang unggul adalah sebagai
berikut:
a) Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan
kwalitas yang tinggi.
b) Pertumbuhannya sangat cepat.
c) Sangat responsif terhadap makanan buatan yang
diberikan.
d) Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
e) Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan
yang relatif buruk.
f) Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 120-180
gram lebih per ekor dan berumursekitar 4-5 bulan.
·
Adapun ciri-ciri
untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
a) Betina
1. Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur,
lubang pengeluaran telur danlubang urine.
2. Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak
jelas.
3. Warna perut lebih putih.
4. Warna dagu putih.
5. Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
b) Jantan
1. Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu:
anus dan lubang sperma merangkaplubang urine.
2. Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
3. Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
4. Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
5. Jika perut distriping mengeluarkan cairan.
·
Ikan nila sangat
mudah kawin silang dan bertelur secara liar. Akibatnya, kepadatan
kolammeningkat. Disamping itu, ikan nila yang sedang beranak lambat pertumbuhan
sehinggadiperlukan waktu yang lebih lama agar dicapai ukuran untuk dikonsumsi
yang diharapkan.Untuk mengatasi kekurangan ikan nila di atas, maka dikembang metode
kultur tunggalkelamin (monoseks). Dalam metode ini benih jantan saja yang
dipelihara karena ikan nilajantan yang tumbuh lebih cepat dan ikan nila betina.
Ada empat cara untuk memproduksibenih ikan nila jantan yaitu:
a) Secara manual (dipilih)
b) Sistem hibridisasi antarjenis tertentu
c) Merangsang perubahan seks dengan hormoned) Teknik
penggunaan hormon seks jantan ada dua cara.
1. Perendaman
2. Perlakuan hormon melalui pakan
2) Pembenihan
dan Pemeliharaan Benih
Pada usaha pembenihan, kegiatan yang dilakukan adalah :
a) Memelihara dan memijahkan induk ikan untuk
menghasilkan burayak (anak ikan).
b) Memelihara burayak (mendeder) untuk menghasilkan benih
ikan yang lebih besar.
·
Usaha pembenihan
biasanya menghasilkan benih yang berbeda-beda ukurannya. Hal iniberkaitan
dengan lamanya pemeliharaan benih. Benih ikan nila yang baru lepas dan
mulutinduknya disebut "benih kebul".
·
Benih yang berumur
2-3 minggu setelah menetas disebut benih kecil, yang disebut jugaputihan (Jawa
Barat), ukurannya 3-5 cm.
·
Selanjutnya benih
kecil dipelihara di kolam lain atau di sawah. Setelah dipelihara selama
3-1minggu akan dihasilkan benih berukuran 6 cm dengan berat 8-10 gram/ekor.
Benih inidisebut gelondongan kecil.
·
Benih nila merah
berumur 2-3 minggu, ukurannya ± 5 cm. Gelondongan kecil dipelihara ditempat
lain lagi selama 1- 1,5 bulan. Pada umur ini panjang benih telah mencapai 10-12
cmdengan berat 15-20 gram. Benih ini disebut gelondongan besar.
·
Pemeliharaan
Pembesaran
·
Dua minggu sebelum
dan dipergunakan kolam harus dipersiapkan. Dasar kolam dikeringkan,dijemur
beberapa hari, dibersihkan dari rerumputan dan dicangkul sambil diratakan.
Tangguldan pintu air diperbaiki jangan sampai terjadi kebocoran. Saluran air
diperbaiki agar jalan airlancar. Dipasang saringan pada pintu pemasukan maupun
pengeluaran air. Tanah dasardikapur untuk memperbaiki pH tanah dan memberantas
hamanya. Untuk ini dipergunakankapur tohor sebanyak 100-300 kg/ha (bila dipakai
kapur panas, CaO). Kalau dipakai kapurpertanian dosisnya 500-1.000 kg/ha. Pupuk
kandang ditabur dan diaduk dengan tanah dasarkolam. Dapat juga pupuk kandang
dionggokkan di depan pintu air pemasukan agar bila diairidapat tersebar merata.
Dosis pupuk kandang 1-2 ton/ha. Setelah semuanya siap, kolam diairi.Mula-mula
sedalam 5-10 cm dan dibiarkan 2-3 hari agar teriadi mineralisasi tanah
dasarkolam.Lalu tambahkan air lagi sampai kedalaman 80-100 cm. Kini kolam siap
untuk ditebariinduk ikan.
3)Pemupukan
·
Pemupukan dengan
jenis pupuk organik, anorganik (Urea dan TSP), serta kapur. Carapemupukan dan dosis
yang diterapkan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh dinasperikanan
daerah setempat, sesuai dengan tingkat kesuburan di tiap daerah.
·
Beberapa hari
sebelum penebaran benih ikan, kolam harus dipersiapkan dahulu. Pematang dan
pintu air kolam diperbaiki, kemudian dasar kolam dicangkul dan diratakan.
Setelah itu,dasar kolam ditaburi kapur sebanyak 100-150 kg/ha. Pengapuran
berfungsi untuk menaikkannilai pH kolam menjadi 7,0-8,0 dan juga dapat mencegah
serangan penyakit.
·
Selanjutnya kolam
diberi pupuk organik sebanyak 300-1.000 kg/ha. Pupuk Urea dan TSP jugadiberikan
sebanyak 50 kg/ha. Urea dan TSP diberikan dengan dicampur terlebih dahulu
danditebarkan merata di dasar kolam.
·
Selesai pemupukan
kolam diairi sedalam 10 cm dan dibiarkan 3-4 hari agar terjadi reaksiantara
berbagai macam pupuk dan kapur dengan tanah. Hari kelima air kolam
ditambahsampai menjadi sedalam 50 cm. Setelah sehari semalam, air kolam
tersebut ditebari benihikan. Pada saat itu fitoplankton mulai tumbuh yang
ditandai dengan perubahan warna airkolam menjadi kuning kehijauan. Di dasar
kolam juga mulai banyak terdapat organisme renik yang berupa kutu air,
jentik-jentik serangga, cacing, anak-anak siput dan sebagainya.
·
Selama pemeliharaan
ikan, air kolam diatur sedalam 75-100 cm. Pemupukan susulan harusdilakukan 2
minggu sekali, yaitu pada saat makanan alami sudah mulai habis. Pupuk
susulanini menggunakan pupuk organik sebanyak 500 kglha. Pupuk itu dibagi
menjadi empat danmasing-masing dimasukkan ke dalam keranjang bambu. Kemudian
keranjang diletakkan didasar kolam, dua buah di kiri dan dua buah di sisi kanan
aliran air masuk. Sedangkan yang duakeranjang lagi diletakkan di sudut-sudut
kolam. Urea dan TSP masing-masing sebanyak 30kg/ha diletakkan di dalam kantong
plastik yang diberi lubang-lubang kecil agar pupuk sedikitdemi sedikit. Kantong
pupuk tersebut digantungkan sebatang bambu yang dipancangkan didasar kolam.
Posisi ng terendam tetapi tidak sampai ke dasar kolam. Selain pukan ulang.
ikannila juga harus tetap diberi dedak dan katul. pemupukan di atas dapat
dilakukan untuk kolamair tawar, payau atau sawah yang diberakan.
4) Pemberian
Pakan
·
Pemupukan kolam
telah merangsang tumbuhnya fitoplankton, zooplankton, maupunbinatang yang hidup
di dasar, seperti cacing, siput, jentik-jentik nyamuk dan chironomus(cuk).
Semua itu dapat menjadi makanan ikan nila. Namun, induk ikan nila juga masih
perlupakan tambahan berupa pelet yang mengandung protein 30-40% dengan
kandungan lemak tidak lebih dan 3%.
·
Pembentukan telur
pada ikan memerlukan bahan protein yang cukup di dalam pakannya.Perlu pula
ditambahkan vitamin E dan C yang berasal dan taoge dan daun-daunan/sayuranyang
duris-iris. Boleh juga diberi makan tumbuhan air seperti ganggeng (Hydrilla).
Banyak nyapelet sebagai pakan induk kira-kira 3% berat biomassa per han. Agar
diketahui berat biomassa maka diambil sampel 10 ekor ikan, ditimbang, dan
dirata-ratakan beratnya. Berat rata-rata yang diperoleh dikalikan dengan jumlah
seluruh ikan di dalam kolam. Misal, berat rata-rata ikan 220 gram, jumlah ikan
90 ekor maka berat biomassa 220 x 90 = 19.800 g. Jumlahransum per han 3% x
19.800 gram = 594 gram. Ransum ini diberikan 2-3 kali sehari.
·
Bahan pakan yang
banyak mengandung lemak seperti bungkil kacang dan bungkil kelapa tidak baik
untuk induk ikan. Apalagi kalau han tersebut sudah berbau tengik. Dedak halus
danbekatul boleh diberikan sebagai pakan. Bahan pakan seperti itu juga
berfungsi untuk menambah kesuburan kolam.
5) Pemeliharaan
Kolam/Tambak
·
Sistem dan
intensitas pemeliharaan ikan nila tergantung pada tempat pemeliharaan dan
inputyang tersedia.Target produksi harus disesuaikan dengan permintaan pasar.
Biasanyakonsumen menghendaki jumlah dan ukuran ikan yang berbeda-beda.
Intensitas usaha dibagidalam tiga tingkat, yaitu
a) Sistem ekstensif (teknologi sederhana)
- Sistem ekstensif merupakan sistem pemeliharaan ikan
yang belumberkembang. Inputproduksinya sangat sederhana. Biasanya dilakukan di
kolam air tawar. Dapat puladilakukan di sawah. Pengairan tergantung kepada
musim hujan. Kolam yang digunakanbiasanya kolam pekarangan yang sempit. Hasil
ikannya hanya untuk konsumsi keluargasendiri. Sistem pemeliharaannya secara
polikultur. Sistem ini telah dipopulerkan di wilayahdesa miskin.
- Pemupukan tidak diterapkan secara khusus. Ikan diberi
pakan berupa bahan makananyang terbuang, seperti sisa-sisa dapur limbah
pertanian (dedak, bungkil kelapa dll).
- Perkiraan pemanenan tidak tentu. Ikan yang sudah agak
besar dapat dipanen sewaktu- waktu. Hasil pemeliharaan sistem ekstensif sebenar
cukup lumayan, karena pemanenannyabertahap. Untuk kolam berukuran 2 x 1 x 1 m
ditebarkan benih ikan nila sebanyak 20ruang berukuran 30 ekor. Setelah 2 bulan
diambil 10 ekor, dipelihara 3 bulan kemudianberanak, demikian seterus. Total
produksi sistem ini dapat mencapai 1.000 kg/ha/tahun 2bln. Penggantian air
kolam menggunakan air sumur. Penggantian dilakukan seminggusekali.
b) Sistem semi-Intensif (teknologi madya)
- Pemeliharaan semi-intensif dapat dilakukan di kolam, di
tambak, di sawah, dan di jaring apung. Pemeliharaan ini biasanya digunakan
untuk pendederan. Dalam sistem ini sudahdilakukan pemupukan dan pemberian pakan
tambahan yang teratur.
- Prasarana berupa saluran irigasi cukup baik sehingga
kolam dapat berproduksi 2-3 kaliper tahun. Selain itu, penggantian air juga
dapat dilakukan secara rutin. Pemeliharaan ikandi sawah hanya membutuhkan waktu
2-2,5 bulan karena bersamaan dengan tanaman padiatau sebagai penyelang. OIeh
karena itu, hasil ikan dan sawah ukurannya tak lebih dari 50gr. Itu pun kalau
benih yang dipelihara sudah berupa benih gelondongan besar.
- Budi daya ikan nila secara semi-intensif di kolam dapat
dilakukan secara monokulturmaupun secara polikultur. Pada monokultur sebaiknya
dipakai sistem tunggal kelamin.Hal mi karena nila jantan lebih cepat tumbuh dan
ikan nila betina.
- Sistem semi-intensif juga dapat dilakukan secara
terpadu (intergrated), artinya kolam ikandikelola bersama dengan usaha tani
lain maupun dengan industri rumah tangga. Misalusaha ternak kambing, itik dan
sebagainya. Kandang dibuat di atas kolam agar kotoranternak menjadi pupuk untuk
kolam.
- Usaha tani kangkung, genjer dan sayuran lainnya juga
dapat dipelihara bersama ikan nila.Limbah sayuran menjadi pupuk dan pakan
tambahan bagi ikan. Sedangkan lumpur yang kotor dan kolam ikan dapat menjadi
pupuk bagi kebun sayuran.
- Usaha huler/penggilingan padi mempunyai hasil sampingan
berupa dedak dan katul.Oleh karena itu, sebaiknya dibangun kolam ikan di dekat
penggilingan tersebut.
- Hasil penelitian Balai Penelitian Perikanan sistem
integrated dapat menghasilkan ikansampai 5 ton atau lebih per 1 ha/tahun.
c) Sistem intensif (teknologi maju)
- Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem pemeliharaan
ikan paling modern. Produksiikan tinggi sampai sangat tinggi disesuaikan dengan
kebutuhan pasar.
- Pemeliharaan dapat dilakukan di kolam atau tambak air
payau dan pengairan yang baik.Pergantian air dapat dilakukan sesering mungkin
sesuai dengan tingkat kepadatan ikan. Volume air yang diganti setiap hari
sebanyak 20% atau bahkan lebih.
- Pada usaha intensif, benih ikan nita yang dipelihara
harus tunggal dain jantan saja. Pakanyang diberikan juga harus bermutu.
- Ransum hariannya 3% dan berat biomassa ikan per hari.
makanan sebaiknya berupa pelet yang berkadar protein 25-26%, lemak 6-8%.
Pemberian pakan sebaiknya dilakukan oleh teknisinya sendiridapat diamati nafsu
makan ikan-ikan itu. Pakan yang diberikan knya habis dalam waktu 5 menit.
Jikapakan tidak habis dalam waktu 5 menit berarti ikan mendapat gangguan.
Gangguan itu berupaserangan penyakit, perubahan kualitas air, udara panas,
terlalu sering diberi pakan.
6) Pengontrolan
Air
·
Pergantian air
dapat dilakukan sesering mungkin sesuai dengan tingkat kepadatan ikan. Volume
air kolam yang digantisetiap hari sebanyak 20 % atau lebih. Pada budidaya ikan
gurami ini penggantian air dilakukan satu bulan sekalisebanyak 50 %.
7) Hama dan
Penyakit
·
Budidaya ikan tidak
lepas dari gangguan hama dan penyakit. Datangnya penyakit dise-babkan oleh
beberapa halseperti lingkungan budidaya, teknik budidaya, penanganan panen dan
pasca panen yang kurang baik serta tidak sesuainya ukuran dan jenis bahan ynag
digu-nakan pada wadah penampungan sehingga ikan luka. Datangnya penyakittidak
hanya merugi-kan dari sisi produktifitas, tetapi juga pada kematian gurami yang
dibudi-dayakan. Oleh karena itu,perlu dilakukan upaya pencegahan datangnya
penyakit dan pengendalian penyakit yang menyerang.
·
Beberapa penyakit
yang biasa menyerang ikan, baik dalam kolam maupun wadah lain adalah kutu ikan,
penyakitcacing ikan, white spot. Pengobatannya dengan perendaman garam dapur
(NaCl) dosis 1-3 gr/ 100cc air selama 5menit atau formalin 25 cc/m3.
·
Pengendaliannya
dengan seleksi ikan yang tahan penyakit. Vacsinasi Ich, mengurangi kepadatan
ikan, kondosiperairan cukup oksigen. Air kolam diusahakan mengalir terus
menerus dan pemberian pakan yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan
atau menaikkan suhu air yang berkisar 28-32o C.
·
Penyakit nonparasit
merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh adanya penyakit, tetapi
disebabkan olehfaktor lingkungan dan faktor makanan (nutrisi). Faktor
lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan ikanadalah pH air yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi, perubahan suhu air yang terlalu mendadak,
zat–zat beracun yang ada dalam air, penumpukan kotoran atau sisa–sisa makanan,
kadar oksigen dalam air rendah, kejenuhan gas (nitrogen, oksigen dan
karbondioksida) serta kadar amoniak yang tinggi.
·
Pencegahan penyakit
nonparasiter dapat dilakukan dengan pemberian pakan yang tepat (baik jumlah
danmutunya), ikan tidak diberi pakan yang telah busuk/rusak, penyimpanan pakan
ditempat yang bersih dan kering, per-baikan lingkungan parairan kolam,
meningkat-kan kualitas air, meningkatkan aerasi, mengu-rangi bahan organik
danfitoplankton.
·
PANEN.
Pemanenan ikan nila dapat dilakukan dengan cara: panen
total dan panen sebagian.
a) Panen total
Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam,
hingga ketinggian air tinggal 10 cm.Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat
seluas 1 m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam
penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan
menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan
hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.
b) Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan
yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu. Pemanenan dilakukan dengan
menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang
tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam
sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm
selama 1 jam.
·
PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ikan nila dapat dilakukan dengan
cara penanganan ikan hidup maupunikan segar.
a) Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya
bila dijual dalam keadaan hidup. Halyang perlu diperhatikan agar ikan tersebut
sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dansehat antara lain:
1. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah
sekitar 20oC.
2. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore
hari.
3. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak
terlalu padat.
b) Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun
kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikanuntuk mempertahankan kesegaran antara
lain:
1. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan
tidak luka.
2. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan
lendir.
3. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk
pengangkutan jarak dekat (2 jamperjalanan), dapat digunakan keranjang yang
dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan
kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi
kotak maksimum 50 cm.
4. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan
suhu 6-7oC. Gunakan es berupapotongan kecil-kecil (es curai) dengan
perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm.
Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm,lalu disusul lapisan
es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es,demikian
juga antara ikan dengan penutup kotak.
c) Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pananganan benih adalah sebagai berikut:1) Benih ikan harus dipilih yang sehat
yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelahitu, benih ikan baru
dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba(sistem
terbuka).2) Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama
dan penyakit sertabahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air
sumur yang telah diaerasi semalam.3) Sebelum diangkut benih ikan harus diberok
dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempatpemberokan berupa bak yang berisi
air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokandapat dibuat dengan
ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat
menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5cm. Jumlah
benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.4) Berdasarkan
lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua
bagian,yaitu:
1. Sistem terbuka dilakukan untuk mengangkut benih dalam
jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa
keramba. Setiap keramba dapatdiisi air bersih 15 liter dan dapat untuk
mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5cm.2. Sistem tertutup Dilakukan
untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam,
menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutanterdiri dari air bersih 5
liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Carapengemasan benih
ikan yang diangkut dengan kantong plastik:(1) masukkan air bersih ke dalam
kantong plastik kemudian benih;(2) hilangkan udara dengan menekan kantong
plastik ke permukaan air;(3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong
plastik sebanyak 2/3 volumekeseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);(4) kantong
plastik lalu diikat.(5) kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi
membujur atau ditidurkan.Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan
tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buahkantong plastik. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan setelah benih sampai di tempattujuan adalah sebagai berikut:
- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1
kapsul tertasiklin dalam 10 liter airbersih).- Buka kantong plastik, tambahkan
air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikitdemi sedikit agar perubahan
suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.- Pindahkan benih ikan ke
waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.- Masukan benih ikan ke
dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikandiberi pakan secukupnya.
Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppmselama 3 hari
berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain sepertiKMNO4
sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.- Setelah 1 minggu
dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
BAB V
RENCANA PEMASARAN
A.
Analisis Persaingan
Usaha (SWOT)
a.
Strength / Kekuatan
· Usaha kami menawarkan
harga yang murah dari pada yang lainnya.
· Kami memiliki
Ikan Nila Merah dan Ikan Nila Hitam dengan kualitas baik.
· Memiliki link
distributor bibit ikan nila merah yang siap menyuplai kebutuhan kami.
b.
Weakness / Kelemahan
·
Banyaknyapesaing
·
Pengalaman bisnis ini sangat di
butuhkan untuk mengembangkan budidaya ikan nila merah dan hitam.
c.
Opportunities / Kesempatan
Peluang pasar yang cukup besar untukbisnis budidayaikannila.
d.
Threat / Ancaman
· Banyak pesaing
yang sudah menguasai pangsa pasar ikan nila.
· Adanya berbagai
penyakit yang menyerang ikan budidaya kami sehingga tingkat produktifitas belum
dapat memenuhi target kami. Karena belum pengalaman di bidang ini.
B.
Target dan Segmentasi Pasar
Dalam target pasar yang akan kami tawarkan adalah
a) Kolam Pemancingan ( Tambak ).
b) Rumah Makan atau restoran.
c) Pihak ketiga alias pengepul ikan.
C.
Strategi Pemasaran
Strategi
dipakai untuk menentukan tujuan yang terbaik. Begitu pula dengan pemasaran ikan
nila merah, strategi pemasaran digunakan untuk meningkatkan produktifitas
usaha ini. Diantaranya sebagai berikut :
a) Strategi produk
:
Ikan Nila Merah
dan Ikan Nila Hitam disini menjadi komuditas utama dalam usaha ini, selain itu
kami juga selalu menjaga kebersihan kolam tambak ikan karena kami ingin
menyajikan ikan yang selalu bersih dan bebas dari
penyakit.
I
b) Strategi Harga
:
Strategi harga
yang kami tawarkan relative jauh lebih murah dari pada harga pasar di lapangan.
Harga yang kami tawarkan hanya Rp 14.000,-/Kg pada saat ini.
c) Strategi
Promosi
Awal dalam
mempromosikan atau mempublikasikan bisins ini adalah melalui media interaksi
social, yaitu bertatap muka langsung dengan pihak ketiga atau pembeli sesuai
dengan target pasar yang akan kami capai.
D.
Tempat Usaha
Tempat usaha kami rencananya akan dibangun di Alamat : Handil Lotrey RT 09
Desa Handil Terusan Kec. Anggana Kab. Kukar. Dengan kolam seperti di bawah ini.
Gambar Kolam Ikan
BAB
VI
RENCANA
PERMODALAN
A.
Biaya Awal
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
1
|
Terpal ukuran
8 X 6 m = 48 m * Rp 10.000 /m²
|
Rp 480.000,-
|
2
|
Bata Kapur
ukuran 27 cm³ @Rp 7000,- * 160 Buah bata kapur
|
Rp 1.120.000,-
|
3
|
Pasir @pick
Up Rp 120.000,- * 1 Pick up
|
Rp
120.000,-
|
4
|
Pompa
Air SANYO PH-100AN
Spec: Pompa air sumur dangkal 100W, daya hisap 9m
|
Rp 1.000.000,-
|
5
|
Pipa air
¼”,alat-alat Listrik dll
|
Rp 400.000,-
|
|
|
|
|
Total Modal
Awal
|
Rp 3.120.000,-
|
|
|
|
|
Bibit ikan
@ekor Rp 200,- * 5000 ekor
|
Rp 1.000.000,-
|
|
Pakan ikan
usia budidaya 1-20 hari= 20 @250 gram= 5 Kg * Rp 10.000/Kg
|
Rp
50.000,-
|
|
Pakan ikan
usia budidaya 20-60 hari= 40 @ 500 gram = 20 Kg * Rp 7000/Kg
|
Rp 140.000,-
|
|
Pakan ikan
usia budidaya 60-150 hari= 90 @ 1000 gram = 90 Kg * Rp 6000/Kg
|
Rp 540.000,-
|
|
Listrik Rp 100.000,-/bulan
* 5 bulan
|
Rp 500.000,-
|
|
GajiPegawai
2 @ Rp. 900.000
|
Rp 1.800.000,-
|
|
Biaya Tidak
terduga
|
Rp 200.000,-
|
|
Modal Berkala
|
Rp 4.230.000,-
|
|
|
|
|
Total Modal
Keseluruhan
|
Rp 7.350.000,-
|
B.
Prediksi Balik Modal
Prediksi penjualan setiap kali panen dengan usia ikan 5 bulan = (150 Hari).
Dengan harga ikan = Rp 13.000,-/Kg
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
1
|
Ikan Nila
usia 5 bulan (150 hari) mencapai berat = 200 gram
(1000 gram/
200 gram) = 5 ekor/Kg.
|
|
2
|
Ikan budidaya
5000 ekor / 5
ekor = 1000 Kg * Rp 14.000,-/Kg
|
Rp 14.000.000,-
|
3
|
Modal Awal
dan Modal berkala Total Biaya
|
Rp 7.350.000,-
|
|
Total Bersih
per Panen selama 5 Bulan
|
Rp 6.650.000,-
|
Total Bersih Rp 6.650.000,- / 5 bulan
Rp 1.330.000,- /bulan
Balik Modal = Rp 7.350.000,- / Rp 1.330.000,-
= 5 bulan 6 hari
BAB VIII
RENCANA ORGANISASI
Rencana Organisasi usaha hanya terdiri dari tiga orang saja, yaitu pemilik usaha dan 2 karyawan.
BAB X
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Usaha
pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis
Niloticus) mempunyai prospek yang cukup baik dikembangkan, karena
permintaan pasar yang cenderung sangat meningkat dan rasanya yang gurih serta
ditunjang pula harganya yang relatif mahal dibandingkan dengan ikan hasil
budidaya air tawar lainnya.
Pemeliharaan
Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di
kolam merupakan salah satu cara budidaya ikan yang mudah dikembangkan karena
wilayahnya yang banyak air dan sungai serta pola budidaya ikan yang mulai
digandrungi masyarakat. Juga sebagai alternatif sumber pendapatan dan pemenuhan
gizi keluarga.
Makanan
bagi Ikan Nila (Oreochormis Niloticus)
juga tidak sulit, karena ia mau menyantap segala jenis makanan alami ataupun
buatan (pellet), bahkan diberi dedak halus ataupun ampas tahu ia mau juga. Ikan
Nila (Oreochormis Niloticus) termasuk
jenis ikan pemakan campuran (omnivora).
B. Saran
Selama
masa pemeliharaan perlu diawasi kemungkinan adanya serangan hama dan penyakit.
Cara yang paling aman untuk mengendalikan hama adalah secara fisik menangkap
langsung hewan liar/hama tadi atau mencegahnya masuk ke dalam kolam.
Sedangkan
penyakit ikan dapat dicegah dengan pengapuran yang seimbang untuk
mempertahankan kualitas air, serta diupayakan suhu air tidak kurang dari 28 0C
Download ms wordnya (doc) di : SINIDownload ms power point (ppt) di : SINI